Kamis, 16 Juli 2015

Dualisme Kehidupan di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara

Salah satu mimpi perjalanan saya adalah bisa sampai ke tapal batas Indonesia. Di akhir tahun 2013, akhirnya saya menginjakkan kaki di salah satu pulau paling depan Indonesia, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dari Pulau Nunukan, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Pulau Sebatik dengan menggunakan speedboat. Pulau ini berbatasan langsung dengan Malaysia dan merupakan salah satu dari beberapa pulau di Indonesia yang wilayahnya langsung berbatasan dengan negara lain. Pulau yang memiliki lima kecamatan ini dimiliki oleh dua negara, Indonesia dan Malaysia. Keduanya sama-sama memiliki batas darat maupun laut.

Pulau Sebatik tentu tidak lepas dari berbagai permasalahan wilayah yang masuk dalam zona merah perbatasan. Letaknya yang berada di daerah perbatasan Indonesia Malaysia menjadikan pulau ini sebagai daerah yang strategis dalam peta lalu lintas antar negara. Pulau kecil yang keberadaannya terpisah dari Kabupaten Kota Nunukan tersebut hendaknya menjadi salah satu kawasan yang harus diperhatikan. Peristiwa pahit yang dulu menimpa Pulau Sipadan dan Ligitan harusnya menjadi pelajaran penting bagi pemerintah Indonesia agar tidak ada lagi “pembiaran” wilayah perbatasan.

Pulau Sebatik
Pelabuhan di Pulau Sebatik
Masyarakat Pulau Sebatik dikenal unik karena mempunyai dualisme kehidupan, yaitu kehidupan Indonesia dan Malaysia. Bahkan, ada rumah-rumah penduduk yang berada tepat di garis perbatasan. Kamar dan ruang tamu masuk wilayah Indonesia, ruang dapur dan kamar mandi masuk wilayah Malaysia. Mata uang yang beredar pun menggunakan dua mata uang, yaitu Rupiah dan Ringgit Malaysia. Saya dan beberapa rekan SM3T lainnya sempat menemukan banyak harga barang berlabel ringgit Malaysia saat kami berkeliling mencari oleh-oleh di sekitar Sebatik. Para penjual ternyata merasa lebih suka mendapatkan Ringgit dibanding Rupiah.

Salah satu keistimewaan Pulau Sebatik adalah masyarakatnya yang bisa mengakses dua negara hanya dengan membayar sejumlah uang untuk mendapatkan pas lintas batas. Berbeda dengan paspor, pas ini berlaku hanya di wilayah Malaysia yang berbatasan darat langsung dengan Indonesia seperti Tawau, Sabah, dan Bakelalan. Pasokan hampir semua kebutuhan pokok di Pulau Sebatik seperti gula, minyak goreng, dan bahan bakar kendaraan bergantung dari Malaysia. Hanya pisang dan hasil kebun andalan Sebatik yang dijual di pasar-pasar Tawau.

Faktor letak wilayah serta murah dan mudahnya mendapatkan produk-produk dari Malaysia membuat warga perbatasan secara ekonomi terjajah. Sebagian masyarakatnya dalam menyambung hidupnya lebih memilih pergi ke Tawau ketimbang ke Nunukan. Di bidang pendidikan juga demikian. Orang Sebatik lebih suka menyekolahkan anaknya ke Malaysia daripada ke Indonesia karena biayanya lebih murah. Selain itu, untuk anak sekolah dasar, mereka mendapat seragam gratis. Hal ini tentu saja menguntungkan masyarakat Sebatik yang secara ekonomi berpenghasilan relatif rendah, khususnya para nelayan.

Kemajuan pembangunan di Pulau Sebatik tak sebanding dengan pembangunan Kota Tawau, Malaysia. Tawau terang-benderang begitu senja tiba. Sebaliknya, sebagian wilayah Sebatik masih gelap karena listrik digunakan secara bergiliran. Pulau Sebatik yang seharusnya memiliki banyak keunggulan sebagai “beranda” depan negara Indonesia menjadi permasalahan penting terhadap keutuhan wilayah NKRI. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika pemerintah (dalam hal ini pemerintah daerah dengan dukungan pemerintah pusat) harus memberikan perhatian khusus dan solusi konkret terkait dengan situasi sosial dan fakta berbagai permasalahan perbatasan Indonesia.

Oleh: Anung Winahyu
SM3T UNY III Penempatan Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara

7 komentar:

  1. Salut sama guru2 yg mau mendidik di perbatasan Indonesia. Dulu hampir jadi SM3T, tp apa daya belum jodoh :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah sayang sekali Mbak Rafiatul, tapi apa daya kalo memang belum jodohnya :)

      Hapus
  2. Editan tulisanku ada yg kurang benar cung.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah yang mana mas Anung? tapi ndak papa lah, sudah bagus kok

      Hapus
  3. trimakasih telah menggambarkan sedikit tentang pulau kami. sy sangat mengapresiasi tulisan ini. semoga semakin banyak org yg mengetahui keberadaan pulau kami, dan semoga pemerintah jg akan lebih memperhatikan pulau perbatasan ini.

    BalasHapus
  4. Saya sagat berterima kasi atas
    Bantuan KI RUSLAN SALEH kemarin
    Saya dikasi nmr 4d & 6d dan saya mendapat kan hasil togel (457 juta)karna bantuanya saya bisah bayar hutan dan buka usaha kecil kecilan,jika anda mau di bantu seperti saya silahkam hbg
    (AKI RUSLAN SALEH ) DI NMR
    ( 0852=8584=7477 )
    atau [klik] AHLI PESUGIHAN TANPA TUMBAL
    KEAMPUHAN RITUAL AKI RUSLAN SALEH
    1.Penarikan Dana Hibah Melalui Bank Ghaib
    2.Penarikan Uang Melalui Mustika
    3.Ritual Angka Tembus Togel/Lotrey
    4.Jimat Pelaris Usaha DLL
    Dan Masih Banyak Lagi, AKI RUSLAN SALEH Banyah Dikenal Oleh Kalangan Pejabat, Pengusaha Dan Artis Ternama Karna Beliau adalah guru spiritual terkenal di indonesia. Untuk yg punya rum terimakasih atas tumpangannya.

    BalasHapus