Jumat, 30 Januari 2015

Humor Cerdas vs Lawakan Sampah

Stand Up Comedy Metro TV
Pandji Pragiwaksono StandUp Comedy
Salah satu tujuan orang punya TV di rumah adalah untuk hiburan. Makanya hampir semua stasiun TV pasti punya acara atau tayangan hiburan. Sebuah stasiun TV tentu akan sangat membosankan jika acaranya serius terus. Misalnya dari subuh sampe tengah malem, beritaaa terus, pasti menjenuhkan bukan? Makanya ada Stand Up Comedy di Metro TV.


Saat ini ada banyak sekali acara hiburan yang bisa kita pilih setiap harinya, ada kuis, talkshow, musik, film, sinetron, dan masih banyak lagi. Biasanya acara hiburan yang paling banyak ditonton adalah yang berbau komedi. Bahkan acara-acara seperti kuis, talkshow, atau musik pun banyak yang mulai dibumbui dengan komedi karena penontonnya memang lebih suka yang ada lucunya. Makanya hostnya dipilih yang bisa ngelucu atau yang punya latar belakang komedian.

Namun, seiring dengan semakin menjamurnya acara-acara berbau komedi di TV, hanya sedikit yang lawakan atau humor di dalamnya cerdas dan berkualitas. Kebanyakan lawakan yang dipertontonkan adalah lawakan yang cenderung tidak mendidik atau dalam bahasa kasarnya humor murahan. Misalnya, artis-artisnya saling lempar ejekan yang jorok atau melibatkan fisik. Di Amerika sana, katanya lawakan-lawakan seperti ini sangat tidak disukai.

Beberapa kali nampak kejadian, bintang tamu dalam suatu acara seperti talkshow terlihat tidak menikmati lawakan dari sang host. Mungkin karena merasa tidak cocok dengan gaya lawakannya. Contoh jenis lawakan jorok di TV Indonesia yang sering membuat bintang tamu atau (beberapa) penonton tidak nyaman.

Kalo dia kan namanya Septi. Kamu juga Septi. Septic tank.”
Kalo aku Septic tank, kamu isinya.”

Atau lawakan yang melibatkan fisik seseorang, contohnya seperti ini.

Dia hidungnya yang maju, kalo kamu bibirnya.”
haaaahahahaha.” Penonton ketawa. Bintang tamu yang hidungnya mancung cuma mesem.

Ada juga contoh tayangan hiburan lain yang lebih tidak jelas dan tidak bermutu. Ada satu segmen dalam suatu acara musik yang menurut saya sampah (*maaf jika terlalu kasar). Misalnya ada adegan dimana sang host akting marah-marah ke asistennya gara-gara hal sepele seperti tidak dibawakan baju ganti, lupa buatin sarapan, atau apalah. Atau lebih parahnya lagi, ada adegan mendatangi apartemen mewah sang host yang (mungkin) pura-pura masih tidur, lalu dibangunin oleh para co-hostnya. Ini lelucon macam apa!?

Jika acara hiburan di TV modelnya kaya begitu, kapan pemirsa tambah pinternya? Justru menurut saya, itu lebih menjurus ke pembodohan massal. Celakanya, masih banyak saja masyarakat yang menonton dan menikmati tayangan seperti itu. Buktinya, rating dari tayangan-tayangan itu masih tinggi sampai sekarang. Dengan mengatasnamakan rating, sang pemilik TV masa bodoh terhadap dampak negatif dari tayangan yang ia produksi.

Lebih baik mana, rating terus tinggi tapi masyarakat tidak naik kelas dan justru semakin bodoh atau rating naik pelan-pelan tapi masyarakat semakin cerdas? Saya pilih yang kedua. Jika Anda sama dengan saya, tenang, sekarang sudah ada kok tayangan hiburan yang menurut saya bagus. Contohnya ini:

The Comment Netmedia
Imam Darto dan Dimas Danang di The Comment (.NET doc)
Acara-acara hiburan di TV yang tidak bermutu bisa memiliki rating tinggi disebabkan oleh masyarakatnya sendiri yang membuatnya begitu. Coba kalo acara-acara itu nggak ada penontonnya, pasti sudah gagal tayang. Para orang tua seharusnya jangan pernah menonton acara seperti itu jika tidak ingin anak-anaknya menonton juga. Orang tua kan role model utama bagi anak-anaknya. Sudah semestinya orang tua bisa membimbing anaknya dalam hal menonton TV.

Disamping itu, pemerintah terutama kementerian pendidikan, harus bisa bersikap tegas terhadap acara-acara yang bisa membahayakan generasi muda. Saya dengar Pak Anies Baswedan akan membuat semacam direktorat jenderal pendidikan orang tua. Jika dirjen ini bisa membuat para orang tua sadar akan pentingnya mendidik anak-anaknya dalam hal memilih tayangan TV yang berkualitas, acara-acara hiburan yang ratingnya tinggi namun tak bermutu tadi perlahan akan lenyap. Aamiin. (fila174)

4 komentar:

  1. setuju brooooo!
    gue paling suka acara2 di NET deh uda. lawakannya lawakan masa kini, acara musiknya juga lebih dewasa dan masa kini. nggak kayak acara musik alay di tv2 sebelah

    BalasHapus
    Balasan
    1. untung ada NET. bro, kalo enggak, males nnton TV

      Hapus