Selasa 2/6/15 tanggal merah (hari raya Waisak) dimanfaatkan oleh sebagian
mahasiswa PPG SM-3T UNY III untuk jalan-jalan. Dari prodi PKn misalnya. Mereka mengisi hari libur kali ini dengan mengunjungi Kabupaten
Wonosobo, kampung halamanku. Tujuan utama mereka adalah The Golden Sunrise
Sikunir Hill, Dieng, Wonosobo yang konon keindahannya sudah tersebar hingga ke seantero
pulau Jawa. Kebetulan, diantara semua mahasiswa PPG SM-3T UNY III, rumahku lah
yang paling dekat dengan bukit Sikunir. Maka dari itu, anak-anak PKn
mengajakku.
![]() |
Batu Pandang, Dieng, Wonosobo (Photo by: Dona Priatna) |
Setelah
semuanya mandi, makan, dan siap-siap, kami pun berangkat. Kami menggunakan dua
mobil. Dari asrama UNY Wates, kami langsung menuju ke
Muntilan melewati Kecamatan Kalibawang, Kulonprogo. Di Muntilan, tepatnya di
pertigaan Palbapang, kami menemui seseorang yang akan menyewakan tenda, matras,
sleeping bag, dsb. Ya. Kami berencana untuk camping
di Sikunir nanti. Setelah semua perlengkapan camping sudah masuk mobil, kami
pun melanjutkan perjalanan.
Saat sampai di sekitar Salaman, Magelang, badanku berkeringat dingin.
Perutku mual. Kepala agak pusing. Penglihatan mulai kunang-kunang. Aku pun
merasa agak ngantuk. Aku putuskan untuk menunda perjalanan dan berhenti di
depan sebuah rumah makan yang saat itu sudah tutup. Waktu menunjukkan pukul 10
malam. Sesachet Tolak Angin kutenggak dan aku minta izin ke teman-teman untuk merebahkan
badan sejenak di sebuah pondok depan rumah makan tersebut. Aku tidak butuh
waktu lama untuk tertidur pulas. Yang aku ingat, aku bangun dan sudah hampir
jam 11 malam. Untunglah, badanku sudah agak mendingan kali ini.
Tanpa berlama-lama lagi, kami segera beranjak dan melanjutkan perjalanan.
Kali ini kami melewati jalan yang lebih sepi, sempit, tidak rata, naik turun, dan
berkelok-kelok. Jalur alternatif Wonosobo-Magelang. Jalur yang sudah tidak
asing lagi bagiku. Dulu semasa kuliah, aku selalu lewat jalan ini saat
berangkat ke Jogja dan pulang ke Wonosobo.
Sekitar jam 12 malam, kami sampai di kota Wonosobo. Perutku kembali mual.
Sedikit mengantuk juga. Padahal perjalanan masih lumayan panjang. Dari kota
Wonosobo sampai Desa Sembungan (desa di mana bukit Sikunir berada), biasanya
memakan waktu sekitar satu setengah jam. Aku pun memutuskan untuk mengajak
teman-teman mampir di rumahku untuk istirahat sejenak, minum kopi dan
mengumpulkan energi sebelum naik ke Dieng.
Sekitar jam setengah 1 dini hari, baru start
lagi dari rumahku. Jalan yang dilalui kali ini mulai menanjak dan semakin
menanjak, menembus dinginnya hembusan angin pegunungan Dieng. Selama di
perjalanan kali ini, kami juga dibarengi oleh rombongan-rombongan lain, baik
yang pakai motor maupun mobil, yang sepertinya juga hendak menuju ke bukit Sikunir. Ada juga beberapa yang bertujuan ke Gunung Prau yang juga terletak di
Kabupaten Wonosobo, tak jauh dari Dieng. Jika sudah hari libur begini, Bukit
Sikunir dan Gunung Prau (bukit teletubbies) memang selalu banyak dikunjungi.
![]() |
Telaga Cebong, Desa Sembungan |
Badanku yang sepertinya masih butuh istirahat membuatku tidak ikut naik ke Bukit Sikunir menikmati keagungan Tuhan berupa
matahari terbit nan elok, The Golden Sunrise Sikunir Hill. Toh, aku sudah
pernah naik ke sana dan bagiku gampang lah lain kali ke sana lagi. Aku pun
tertidur pulas di dalam tenda dengan dibungkus SB hingga matahari menunjukkan
sinarnya, sedikit menghangatkan hawa dingin di Desa Sembungan. (fila174)
![]() |
Negeri di Atas Awan, Sikunir Hill |
![]() |
Gunung Sindoro dari Bukit Sikunir |
mantap pokoe fotonya,,,
BalasHapusFotografernya Mang Dona Suryadi..
Hapus