Kamis, 28 April 2022

Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran

Sebagai seorang guru, kita sering menemui berbagai bentuk masalah di sekolah. Oleh sebab itu, kita dituntut untuk mampu menemukan solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut. Kita dihadapkan pada satu situasi dimana kita harus mengambil sebuah keputusan yang kadang tidak mudah karena hal itu menyangkut berbagai pihak yang terlibat. Sebelum mempelajari modul 3.1, seringkali saya mencoba mengambil keputusan sesuai kehendak diri sendiri saja, tanpa melalui analisa mendalam terkait masalah yang terjadi.

Setelah mempelajari modul 3.1 di Program PGP ini, saya mempelajari bagaimana cara mengambil keputusan dari suatu permasalahan yang sedang dihadapi secara runtut dan mendalam supaya keputusan yang diambil bisa lebih efektif. Diantaranya saya mempelajari 3 prinsip pengambilan keputusan, 4 paradigma pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan keputusan. Namun sebelum itu, kita juga perlu mengetahui terlebih dahulu apakah masalah yang sedang dihadapi itu sebuah dilema etika atau bujukan moral.

Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu dalam penerapan Demonstrasi Kontekstual di modul 3.1.a.7, saya akan mencoba membuat satu kesimpulan agar kita bisa mempertajam lagi terkait konsep dilema etika dan bujukan moral serta bagaimana kita membuat satu pengambilan keputusan yang efektif.

Perbedaan Dilema Etika dan Bujukan Moral

Ada dua jenis yang terjadi ketika kita dihadapkan pada satu masalah dan dituntut untuk mengambil sebuah keputusan yaitu dilema etika dan bujukan moral. Apa perbedaan diantara keduanya?

Dilema etika adalah satu situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada kondisi harus mengambil sebuah keputusan dari dua pilihan yang keduanya benar namun memiliki nilai yang bertentangan. Sedangkan bujukan moral adalah sebuah situasi yang terjadi dimana seseorang dihadapkan pada dua kondisi benar dan salah dan harus mengambil keputusan diantara keduanya.

Empat Paradigma Pengambilan Keputusan

Ada empat paradigma yang ada pada situasi dilema etika yang bisa dikelompokkan seperti di bawah ini.
  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)
Tiga Prinsip dalam Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan sebuah keputusan, ada tiga prinsip yang bisa menjadi landasan berpijak. Ketiga prinsip ini dapat membantu kita dalam menentukan pilihan yang dilematis. Ketiga prinsip tersebut yaitu sebagai berikut.
  1. Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  2. Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  3. Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)
Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan

Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita perlu memastikan bahwa keputusan yang kita ambil adalah keputusan yang efektif. Oleh sebab itu, kita perlu melakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut sudah tepat dan sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan. Berikut ini adalah 9 langkah yang dapat membantu atau memandu kita dalam mengambil sebuah keputusan dalam situasi dilema etika.
  1. Mengetahui bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi yang terjadi.
  2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi yang terjadi.
  3. Mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi yang terjadi.
  4. Melakukan beberapa pengujian. Ada uji legal, uji regulasi, uji intuisi, uji halaman depan koran, dan uji panutan/idola.
  5. Menganalisa 4 paradigma Pengambilan Keputusan.
  6. Menentukan 3 Prinsip Pengambilan Keputusan.
  7. Melakukan Investigasi Opsi Trilema.
  8. Membuat Keputusan.
  9. Melihat Kembali keputusan yang telah diambil dan merefleksikannya.
Setelah mempelajari materi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang efektif tersebut, kita perlu berbagi pengetahuan dan pengalaman setidaknya kepada rekan guru di sekolah agar apa yang kita dapat bisa memberikan manfaat bagi orang lain.

Berikut ini pertanyaan panduan ketika kita mau menerapakan pemahaman kita terkait pengambilan keputusan:
  1. Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda?
  2. Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran?
  3. Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.
  4. Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.
Langkah-langkah yang akan saya lakukan dalam membagikan pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan dalam program PGP angkatan 4 ini adalah sebagai berikut:
  1. Melakukan sosialisasi materi program PGP yang saya dapat di komunitas praktisi SMP Negeri Satu Atap 1 Sembalun, Kabupaten Lombok Timur yang sudah dibentuk dan juga melalui rapat dewan guru.
  2. Mensosialisasikan materi program PGP melalui tulisan-tulisan di blog pribadi, media sosial (Facebook), dan juga kanal YouTube saya
  3. Membagikan pengetahuan dan pengalaman tentang materi pengambilan keputusan melalui grup Whatsapp sekolah maupun MGMP.
Langkah-langkah awal yang akan saya lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut:

Setelah mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, ketika nanti saya dihadapkan pada sebuah situasi yang dilematis, maka langkah-langkah yang akan saya lakukan untuk mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah sebagai berikut:
  1. Saya akan menganalisa dan menentukan apakah masalah yang sedang saya hadapi termasuk dilema etika atau bujukan moral.
  2. Saya akan menentukan paradigma apa yang terjadi dalam masalah tersebut. Ada 4 paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika, yaitu individu lawan masyarakat (individual vs community), rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy), kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty), dan jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term).
  3. Saya akan menentukan prinsip yang digunakan dalam pengambilan keputusan,. Prinsip-prinsip yang dimaksud yaitu prinsip berpikir berbasis hasil (Ends-Based Thinking), prinsip berfikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) dan prinsip berfikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking).
  4. Saya akan mengambil keputusan melalui 9 langkah pengambilan keputusan sebagai berikut:
    • Menentukan nilai-nilai yang bertentangan pada permasalahan yang sedang terjadi
    • Menentukan siapa saja yang terlibat dalam situasi tersebut
    • Menentukan fakta-fakta yang relevan dalam situasi tersebut
    • Melakukan beberapa pengujian sebagai berikut:
  1. Melakukan Uji Legal yaitu menentukan apakah ada aspek pelanggaran hukum
  2. Melakukan Uji Regulasi yaitu menentukan apakah ada pelanggaran peraturan/ kode etik profesi dalam kasus tersebut
  3. Melakukan Uji Intuisi yaitu menentukan apakah ada yang salah dalam situasi tersebut berdasarkan perasaan dan intuisi
  4. Melakukan uji publikasi yaitu menguji persaan bila keputusan yang diambil dipublikasikan di halaman depan Koran
  5. Melakukan uji panutan/ idola yaitu menentukan keputusan apa yang akan diambil oleh panutan/idola dalam situasi tersebut
    • Menentukan paradigma yang terjadi pada kasus yang dihadapi
    • Menentukan prinsip yang akan digunakan
    • Menentukan penyelesaian yang kreatif untuk menyelesaikan masalah tersebut (Investigasi Opsi Trilemma)
    • Menentukan keputusan yang akan diambil.
    • Melihat kembali keputusan yang diambil dan merefleksikannya

Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa.

Pengaplikasian pengambilan keputusan akan saya lakukan begitu saya menemukan suatu permasalahan atau kasus yang saya alami di sekolah atau rekan guru yang sedang mengalami dilema etika. Jika hari ini saya menemui sebuah kasus, maka rencana akan saya eksekusi hari ini juga. Hal ini saya lakukan sebagai langkah awal dalam melatih kemampuan mengambil keputusan yang efektif agar nantinya saya mampu mengambil keputusan yang tepat setiap dihadapkan pada situasi dilema etika di lingkungan sekolah maupun masyarakat. 

Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif.

Dalam mengambil sebuah keputusan yang tepat dan efektif, tentu kita membutuhkan pertimbangan dari orang-orang terdekat yang mengerti permasalahan yang sedang dihadapi. Jika permasalahan terjadi di lingkungan sekolah, maka kita bisa melibatkan kepala sekolah atau rekan guru sebagai teman diskusi. Kita perlu melakukan diskusi seperti ini agar dalam proses pengambilan keputusan tersebut bisa lebih akurat dan efektif. Saran dan masukan dari teman diskusi dapat membantu kita dalam mengambil sebuah keputusan hingga melakukan refleksi. Semakin banyak saran dan masukan dari orang lain, maka keputusan yang kita ambil juga akan semakin tepat dan efektif.

Demikian pemaparan dari berkaitan dengan tugas modul 3.1.a.7 tentang Demonstrasi kontekstual modul pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Masih banyak materi dan pengetahuan yang harus saya pelajari; serta mencari sumber referensi yang relevan agar dalam pengambilan sebuah keputusan bisa benar-benar tepat dan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar