Kamis, 03 Maret 2016

Bisnis Jasa Sewa Kamera

Saat ini hobi fotografi semakin marak di Indonesia. Bukan hanya mereka yang memang berprofesi sebagai fotografer, tapi orang-orang dari berbagai latar belakang juga mulai banyak yang suka dengan dunia fotografi. Mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan, sampai ibu-ibu rumah tangga sekalipun banyak yang gemar fotografi, baik itu memotret maupun dipotret. Semakin maraknya hobi fotografi inilah yang membuat bisnis jasa sewa kamera juga semakin menjanjikan.

Harga kamera yang relatif masih mahal membuat tidak semua orang bisa memiliki kamera, terutama kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex). Padahal, untuk mendapatkan hasil foto yang bagus, dibutuhkan perangkat kamera yang bagus seperti kamera DSLR. Fakta inilah yang membuat bisnis jasa sewa kamera menjadi semakin prospektif. Bisnis ini mulai banyak digeluti oleh berbagai kalangan, entah itu untuk bisnis utama atau hanya untuk bisnis sampingan.

Bisnis Jasa Sewa Kamera
Jasa Sewa Kamera semakin prospektif
Tidak seperti jika Anda ingin membuka toko kamera, bisnis jasa sewa kamera tidak membutuhkan modal yang besar. Anda bisa memulai bisnis ini dengan memiliki dua atau tiga kamera DSLR saja. Anda bisa juga menambahkan beberapa kamera saku untuk melengkapi aset bisnis jasa sewa kamera Anda. Selain itu, Anda juga bisa menambahkan beberapa perlengkapan fotografi yang harganya tidak terlalu mahal seperti tripod dan tongsis. Jika sudah punya modal lebih, Anda bisa menambah stok kamera DSLR atau membeli lensa baru.

Dalam menjalankan bisnis jasa sewa kamera, Anda bisa menerapkan sistem harian, mingguan, dan bulanan. Tarifnya tentu berbeda-beda, tergantung dari berapa lama si penyewa akan menyewa kamera. Untuk target pasar, Anda bisa menjadikan para fotografer pemula sebagai sasaran pemasaran bisnis Anda. Mereka biasanya akan belajar fotografi dengan menyewa kamera DSLR terlebih dahulu sebelum membeli kamera sendiri. Jika Anda sudah memiliki kamera DSLR yang bagus, Anda bisa juga membidik para fotografer profesional sebagai target bisnis Anda.

Namun, seperti bisnis-bisnis yang lain, bisnis jasa sewa kamera juga memiliki hambatan. Jika ada satu bisnis atau usaha yang tidak memiliki hambatan, tentu semua orang akan melakoni bisnis tersebut. Tidak ada satu bisnis pun yang terlepas dari yang namanya hambatan. Oleh sebab itu, sebelum memulai bisnis jasa sewa kamera, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa saja hambatan yang mungkin akan dihadapi.

Hambatan atau resiko terbesar yang biasa terjadi pada bisnis jasa sewa kamera adalah kamera yang disewakan dibawa kabur oleh penyewa yang tidak bertanggung jawab. Jika hal ini terjadi, kerugian yang ditanggung tidaklah sedikit, apalagi jika kamera yang dibawa kabur lebih dari satu. Satu unit kamera DSLR saja harganya sekitar lima jutaan, bahkan bisa mencapai sepuluh jutaan untuk seri yang bagus. Kehilangan satu kamera saja bisa menjadi sebuah pukulan berat bagi pelaku bisnis jasa sewa kamera. Oleh sebab itu, bisnis ini tergolong usaha dengan resiko kerugian yang cukup besar.

Selain kehilangan kamera, hambatan lain yang mungkin terjadi adalah kerusakan-kerusakan yang terjadi pada kamera-kamera yang disewakan. Banyak kejadian dimana para penyewa yang merupakan fotografer pemula mengembalikan kamera dalam keadaan rusak. Oleh sebab itu, kemampuan mengatasi kejadian seperti ini sangat diperlukan oleh pelaku bisnis jasa sewa kamera.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum Anda memulai bisnis jasa sewa kamera. Yang pertama adalah mengenai persyaratan yang harus dilengkapi oleh calon penyewa kamera. Anda perlu memberlakukan persyaratan yang ketat guna mengantisipasi resiko kamera dibawa kabur. Misalnya, penyewa harus menyerahkan satu kartu identitas dan satu jaminan. Yang kedua, strategi pemasaran atau promosi juga penting untuk Anda perhatikan. Promosi melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Whatsapp, atau BBM bisa menjadi strategi pemasaran yang bagus.

Demikian sedikit mengenai bisnis jasa sewa kamera yang saat ini sangat prospektif. Dengan masih sedikitnya pelaku bisnis ini dan semakin banyaknya penggemar fotografi, bisnis ini tentu sangat menggiurkan. Mengutip apa yang pernah dikatakan oleh almarhum Bob Sadino, bisnis yang baik adalah yang segera dimulai atau dibuka, bukan yang ditanyakan terus atau dipikir-pikir terus. Berani mencoba jauh lebih baik daripada hanya diam dan hanya memikirkan resiko tanpa ada tindakan nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar