Minggu, 06 Maret 2016

Penelusuran Sungai Oyo yang Mempesona

Baju dan celana kami masih basah kuyup. Rompi pelampung juga masih kami kenakan. Selesai menelusuri Goa Pindul yang eksotis itu, kami langsung melanjutkan ke wahana berikutnya yang katanya tak kalah seru, yaitu rafting Sungai Oyo yang masih satu lokasi dengan Goa Pindul yaitu di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul. Sejenak kami menikmati teh hangat yang sudah disediakan di pos operator. Sedikit membantu menghangatkan badan kami yang lumayan kedinginan di siang yang agak mendung itu.

Untuk mengarungi Sungai Oyo, tiap orang dikenai biaya Rp 45.000. Sebelum menuju ke lokasi menggunakan transport yang sudah disiapkan pengelola, kami memakai sepatu karet yang juga sudah disiapkan oleh pengelola. Sepatu ini akan membantu kami supaya tidak tergelincir saat nanti berjalan di bebatuan yang licin di seputaran Sungai Oyo.

Rafting Kali Oyo
Bersiap Menuju Kali Oyo
Mobil pick-up sudah menunggu dan siap meluncur. Jalan desa tak beraspal pun dilalui. Kami berdiri di bak belakang bersama satu orang pemandu, satu fotografer, dan tumpukan ban dalam besar yang akan dipakai sebagai pelampung. Begitu sampai, kami turun dari mobil, membentuk barisan pembawa ban lalu berjalan mengikuti pemandu menuju lokasi rafting.

Jika rafting biasanya menggunakan perahu karet, di rafting Sungai Oyo kami menggunakan ban pelampung untuk diduduki. Sungai Oyo airnya sangat jernih dan arusnya sama sekali tidak deras. Mengapung di atas ban dan terkadang mengayuh dengan tangan agar tetap hanyut menjadi sensasi tersendiri di sini.

Kali Oyo
Jernihnya Air di Kali Oyo
Sepanjang menyusuri sungai Oyo, suasana alami dengan dominasi tanah kapur dan alang-alang serta tebing-tebing sungai yang indah membuat kami terpana. Batu-batuan menyembul di permukaan air yang kadang tak sengaja diterjang karena terdorong oleh arus sungai semakin menyihir kami. Sekilas pemandangannya nampak seperti Grand Canyon mini. Sengatan matahari yang mulai menyengat pun tak kami hiraukan. Begitu mengasyikannya melintasi keelokan Sungai Oyo.

Perjalanan rafting kami mencapai puncaknya saat tiba di dua air terjun yang mengguyur cantik sekali. Pertunjukan lompat indah, yaitu terjun dari atas tebing batu pun di mulai. Satu per satu kami melompat bak anak kecil yang bermain di sungai melepas tawa ria. Pemandu tampak mengamankan ban-ban pelampung yang kami tinggalkan dan fotografer sibuk mengabadikan aksi-aksi hebat kami. Kedalaman air di sini kurang lebih 7 – 11 meter jadi tak perlu khawatir menabrak dasar sungai saat terjun. Juga tak perlu takut tenggelam atau hanyut karena pelampung sudah dikenakan dan ada pemandu yang siap membantu.

Sungai Oyo
Pertunjukan Lompat Indah di Kali Oyo
Puas bermain-main di sekitar air terjun, kamu pun melanjutkan penelusuran menyenangkan siang itu. Panas matahari makin terasa. Kami tak lagi peduli jika kulit kami menghitam. Ada yang santai duduk di atas pelampung, ada yang mencoba berenang menikmati tenang dan jernihnya Sungai Oyo. Konon yang terjernih se-daerah Istimewa Yogyakarta.

Rafting
Belum lengkap kalo belum foto pake tongsis
Mendarat di garis finish, mobil pick-up rupanya sudah siap menunggu dan mengantar kami kembali ke pos operator. Sesampainya di pos, kami pun segera mandi dan menunaikan shalat dhuhur yang sudah di akhir waktu kala itu. Hujan deras tiba-tiba mengguyur Desa Bejiharjo. Kami pun menunda kepulangan kami sambil menyantap mi instan dari warung di depan pos. Nikmat sekali meski tak begitu mengenyangkan. Setidaknya sudah mengganjal perut dan menghangatkan badan kami.

Kami pun pulang ke asrama kami tercinta di Wates, Kulonprogo. Hari yang menyenangkan di Goa Pindul dan Sungai Oyo. Sangat recommended bagi yang selalu disibukkan dengan rutinitas sehari-hari dan ingin mengisi hari libur bareng teman-teman, rekan kerja, atau keluarga. Memberikan sensasi berbeda dari sekedar mengunjungi pantai atau mendaki gunung.

1 komentar:

  1. Tinggal arung jeram yg belummm 😂😂😂 hayuuk kapan 😀

    BalasHapus